Hoomix

SaaS - Kolaborasi Tim Jarak Jauh

dashboard

Hai, terima kasih sudah membaca dan selamat datang!

Kami sedang membangun platform SaaS berbasis web yang dirancang untuk membantu tim jarak jauh berkolaborasi lebih efisien. Fitur-fitur utamanya meliputi manajemen tugas, berbagi berkas, pelacakan waktu, rapat online & kalender. Target pengguna kami adalah perusahaan rintisan dan tim jarak jauh skala kecil hingga menengah.

🎯 Tujuan Proyek
– Menciptakan antarmuka pengguna yang modern, bersih, dan sederhana.
– Merancang alur pengguna yang intuitif dengan fokus kuat pada kegunaan.
– Menyediakan berkas desain yang siap pakai untuk pengembang dengan dokumentasi yang tepat.

Empati


Alih-alih mengeksekusi permintaan pemangku kepentingan secara membabi buta, Design Thinking mendorong kita untuk menggali lebih dalam apa yang sebenarnya dibutuhkan pengguna. Hal ini memungkinkan kita mengungkap masalah nyata melalui empati, riset, dan validasi pengguna — sehingga produk yang kita bangun adalah sebuah solusi, bukan sekadar fitur.

Pergeseran pola pikir ini krusial. Dengan menempatkan pengguna sebagai pusat, kita mengurangi risiko membangun sesuatu yang tidak sejalan dengan harapan atau perilaku pengguna. Ini bukan tentang apa yang kita pikir diinginkan pengguna; ini tentang mengetahui apa yang mereka butuhkan berdasarkan bukti.

Untuk mendukung hal ini, saya melakukan riset UX dan mewawancarai 4 peserta yang mewakili persona target kami. Wawasan mereka berperan penting dalam mengidentifikasi titik-titik permasalahan utama dan membentuk pernyataan masalah, yang kemudian memandu proses ideasi dan desain.

Riset UX bukan sekadar fase — ini adalah pola pikir. Dan ini adalah salah satu investasi terpenting yang dapat kita lakukan jika kita ingin menciptakan produk yang bermakna dan berdampak. Target pengguna kami adalah perusahaan rintisan kecil — menengah, agensi yang bekerja dari rumah.

Personas 1
persona-2
persona-3
persona-4

Define

1. Problem

problem

Setelah mengidentifikasi secara menyeluruh titik-titik permasalahan dan memahami kebutuhan spesifik pengguna, saya mendefinisikan permasalahan inti berdasarkan wawasan yang dikumpulkan dari persona pengguna dan temuan riset. Permasalahan ini menjadi dasar bagi solusi yang saya kembangkan.

2. Information Architecture

information-architecture

Arsitektur Informasi (IA) memainkan peran krusial dalam pekerjaan Desainer UI/UX dan Desainer Produk. Arsitektur ini berfungsi sebagai fondasi untuk menciptakan produk digital yang intuitif dan berpusat pada pengguna. Namun, mengapa sebenarnya IA begitu penting?

Pada intinya, Arsitektur Informasi membantu desainer menyusun konten dan fungsionalitas dengan cara yang mudah dipahami pengguna. Arsitektur ini melibatkan pengorganisasian informasi, pendefinisian pola navigasi, dan pengaturan hierarki yang jelas — yang semuanya berdampak langsung pada cara pengguna berinteraksi dengan suatu produk.

Salah satu manfaat utama IA adalah memungkinkan desainer menentukan berapa banyak menu, halaman, atau bagian yang dibutuhkan suatu produk. Dengan memetakan seluruh struktur informasi di awal proses desain, kita dapat menghindari kebingungan, mengurangi beban kognitif, dan memastikan bahwa pengguna dapat menemukan apa yang mereka butuhkan dengan cepat dan efisien.

Misalnya, bayangkan mendesain beranda tanpa mengetahui konten apa yang akan ditempatkan di mana, atau bagaimana pengguna akan menavigasi ke bagian yang lebih dalam. Hal ini seperti membangun rumah tanpa cetak biru. IA memberi kita cetak biru tersebut — memungkinkan keputusan desain yang lebih baik, navigasi yang lebih lancar, dan pada akhirnya, pengalaman pengguna yang lebih baik.

Singkatnya, Arsitektur Informasi yang baik = fondasi yang kuat untuk desain yang hebat. Baik Anda sedang mengerjakan situs web, aplikasi, atau platform digital yang kompleks, memulai dengan Arsitektur Informasi yang jelas akan menghemat waktu, mengurangi hambatan, dan menghasilkan produk yang lebih sukses.

Prototyping

prototyping

Pembuatan prototipe adalah proses pembuatan versi awal suatu produk — seringkali berupa model yang disederhanakan atau interaktif — untuk memvisualisasikan, menguji, dan memvalidasi ide sebelum membangun versi finalnya.

Dalam desain UI/UX, prototipe memungkinkan desainer, pengembang, pemangku kepentingan, dan pengguna untuk merasakan bagaimana suatu produk akan bekerja, tanpa menulis kode lengkap atau meluncurkan produk yang sebenarnya. Prototipe dapat berupa:

Prototipe fidelitas rendah: Sketsa sederhana atau wireframe (kertas, Figma, dll.) yang menunjukkan tata letak dan alur dasar.

Prototipe fidelitas tinggi: Versi interaktif dan detail yang terlihat dan terasa mendekati produk final.

task-2
team
team-admin
task-detail
task-new
pre-13
calling
date
meeting
add-meeting
preview-2